ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI
Setelah psikologi
berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan
metode-metodenya sendiri yang saling berbeda satu sama lain. Dengan demikian,
timbul apa yang disebut aliran-aliran dalam psikologi.
Sejak dahulu,
aliran-aliran itu sangat penting artinya dalam membina semangat para ahli dalam
berkompetisi mendapatkan penemuan-penemuan yang baru dan saling kritik dan
koreksi terhadap aliran-aliran lawannya.
Aliran-aliran itu mengajukan teori-teorinya masing0masing yang banyak di
antaranya menjadi dasar daripada teori-teori psikologi modern masa kini. Beberapa
aliran yang terkemuka dengan teori-teorinya masing-masing yang akan dikemukakan
di bawah ini.
Elementisme atau Strukturalisme. Airan in diajukan oleh W. Wundt (1832-1920) dari
laboratoriumnya di Leipzig. Windt pada masa itu (1879) sangat mengutamakan
penyelidikan tentang struktur kejiwaan manusia dan ia mendapati bahwa jiwa
manusia itu terdiri dari berbagai elemen (bagian) seperti pengeinderaan,
perasaan, ingatan, dan sebagainya. Masing-masing elemen itu dikaitkansatu
dengan lain oleh asosiasi. Oleh karena itu, aliran Wundt dinamakan elementisme,
strukturalisme, dan asosiasionisme.
“Behaviorisme” atau Psikologi “S-R”,
adalah aliran yang khusunya terdapat di amerika serikat. Aliran ini ditemukan
oleh John B. Watson (1878-1958). Ia menentang pendapat yang umum berlaku di
saat itu bahwa dalam eksperimen-eksperimen psikologi diperlukan intropeksi.
Intropeksi yang
berarti mengamati perasaan sendiri, diginakan dalam eksperimen-eksperimen di
laboratorium wundt untuk mengetahui ada atau tidak adanya perasaan-perasaan
tertentu dalam diri orang yang diepriksa. Jadi, orang yang diperikasa dapat
mengetahui perasaan-perasaan apa yang dapat ditimbulkannya dalam
eksperimen-eksperimennya, oleh karena itum psikologi wundt dikenal juga dengan
nama psikologi intropeksi,pandangan
ini dibawa dan dipopulerkan dari jerman ke amerika oleh salah seorang murid
wundt yang bernama Edward B. Titchener (1897-1927).
Watson. Di lain
pihak, memperkenalkan psikologi yang sama sekali tidak mempergunakan
intropeksi. Menurut dia, proses-proses kesadaran tidak perlu diselidiki, karena
yang lebih penting adalah proses adaptasi, gerakan otot-otot dan aktivitas
kelenjar-kelenjar. Ia berharap dengan teorinya ini dapat dicapai objektivitas
ilmiah yang sempurna, karena dalam intropeksi pengaruh faktor-faktor subjektif
dari orang yang diperiksa besar sekali.
Oleh karena itu,
ia lebih mementingkan perilaku terbuka yang dapat diamati dan diukur daripada
perilaku tertutup yang hanya dapat diketahui secara tidak langsung, emosi
gembira atau emosi sedih menurut kaum “behaviorist”
adalah manifestasi dari adanya ketegangan (tarikan) otot-otot dan
syaraf-syaraf tertentu.
Psikologi “Gestalt”. Kira-kira pada saat di Amerika serikat timbuh
aliran “Behaviourisme”, di Jerman timbul pula aliran yang disebut psikologi “Gestalt”
adalah sebuah kata jerman yang sering diterjemahkan ke dalam bahwa inggris
sebagai “form” atau “configuration” (bentuk). Aliran ini diumumkan pertama kali
oleh max wertheiner pada 1912. Tokoh-tokoh lainny adalah kurt koffka
(1886-1941) dan wolfgang kohler (1887-1967). Mereka kemudian pindah ke amerika,
karena sebagai keturunan yahudi mereka jadi sasaran kejaran NAZI.
Teori yang
mereka ajukan adalah bahwa dalam pengamatan atau persepsi suatu situasi,
rangsangan ditangkap secara keseluruhan. Jadi, persepsi bukanlah penjumlahan
rangsang-rangsang kecil (detail) yang ditangkap oleh alat-alat indra, melainkan
merupakan suatu keseluruhan yang berarti detail-detail tadi. Misalnya, kalai
kita mengamati sebuah mobil, kita tidak melihatnya sebagai susunan ban, lampu,
kaca, pintu, alat kemudi, dan lain lain, melainkan kita mengamatinya
benar-benar sebagai sebuah mobil, yang mempunyai arti tersendiri terlepas dari
detail-detailnya. Karena itulah, meskipun mobil itu kita lihat dari depan, dari
belakang, dari samping, dari dekat, dari jauh, dalam gelap, dan sebagainya,
selal kita tangkap sebagai mobil, tidak sebagai benda lain. Demikian pula
sebuah lagu, ia dapat dimainkan dalam tangga nada yang berbeda-beda (detailnya
berubah) tanpa mengubah keseluruhan lagu itu sendiri.
Psikoanalisis. Psikoanalisis yang
diperkenalkan oleh Sigmund freud (1856-1939) pada 1909. Ia dikenal dengan
teoriny alam ketidaksadaran. Teori
ini merupakan penemuan baru saat itu karena selama ini para ahli menyibukkan
diri dengan kesadaran sebagaimana
yang nyata dakan teori-teori lain yang berlaku di saat itu seperti teori
asosiasi, teori intropeksi, bahaviourisme, dan sebagainya. Ketidaksadarn (unconsciousness) menurut freud berisi
dorongan-dorongan yang timbul pada masa kanak-kanak oleh satu dan lain hal
(misalnya karena dilarang oleh norma masyarakat) terpaksa ditekan sehingga
tidak muncul dalam kesadaran. Dorongan-dorongan terlarang ini, menurut teori
freud yang klasik adalah naluri seksual atau disebut juga libido sexualis dan naluri agresi atau tanatos.
Psikologi Humanistik. Psikologi humanistik
adalah paham yang mengutamakan manusia sebagai makhluk hidup keseluruhan mereka
tidak setuju dengan pendekatan-pendekatan lain uang memandang manusia hanya
dari satu aspek saja, apakah itu hanya persepsinya (gestalt), dan refleksnya
(behaviorisme), kesadarannya (kognitif), maupun alam ketidaksarannya saja
(psikoanalisis). Manusia harus dilihat sebagai totalitas yang unik, yang
mengandung semua aspek dalam dirinya dan selalu berproses untuk menjadi dirinya
sendiri (aktualisasi diri).
Tugas psikologi,
menurut paham ini, adalah mendorong potensi-potensi yang baik pada diri seseorang dalam proses aktualisasi
dirinya, karena manusia itu unik , maakn penangannya dalam psikoterapi juga
harus unik.
Referensi:
Sarwono, Sarlito W. (2009). Pengantar psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar